antrian panjang...
Sudah hampir 4 bulan ini harga ayam kampung naik dan stabil di kisaran yang cukup menggairahkan peternak setelah sempat drop dan terjun bebas pada kuartal pertama tahun ini. Mari tengok kembali di awal bulan tahun 2010, betapa lesunya pasar perunggasan ayam kampung, banyak petani-peternak yang kecewa dan kapok untuk memelihara ayam kampung di bulan-bulan Januari - Maret karena harga jual yang tidak seimbang dengan biaya produksi (Rp 18.000-19.000/kg).
Sekarang fenomena kekosongan stok pun mulai terasa di kota-kota besar di pulau Jawa terutama di Yogyakarta yang notabene sebagai penghasil ternak ayam kampung yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Bakul, pengepul, supliyer, dan stakeholder lain yang tidak bisa terpisahkan dari mata rantai berlomba berebut ayam kampung besar konsumsi, tak pelak kejadian saling rebut dan srobot pun terjadi di antara mata rantai ini.
Ada apa gerangan? Apakah memang benar banyak petani-peternak yang tidak membesarkan ayam kampung lagi pasca lesunya pasar ayam kampung di kuartal pertama? atau mungkin ada penyebab lain? Mari kita telaah lebih lanjut.
Beberapa analisis mengenai fenomena ini dimungkinkan memang stok dari kandang yang memang jumlahnya sedikit, permintaan yang menjulang tinggi pada saat liburan sekolah, daya serap masyarakat yang cukup baik, dan hal-hal umum lain yang secara ekonomi mempengaruhi harga pasar. Namun demikian ada sesuatu yang menyebabkan fenomena ini berlangsung cukup lama dan intens terutama di Yogyakarta.Tampaknya stok DOC (day old chicken) yang relatif murah pada awal kuartal menyebabkan banyak penetas besar di Yogja cenderung membuang tetasanya ke luar Yogya. Hal serupa juga diakui oleh beberapa relasi dan mitra peternak yang mengeluhkan susahnya mendapatkan bibit ayam kampung, tak heran jika sekarang para peternak ini beralih ke ayam pejantan untuk setoran di bulan Syawal mendatang. Pasar ayam kampung 3 bulan kedepan menjadi cukup sulit untuk diprediksi. Ayam pejantan telah didatangkan lebih dari ratusan box pada bulan ini untuk menggantikan ayam kampung yang langka.
Semoga pasar ayam kampung di kuartal kedua dan ketiga tahun ini tetap stabil dan semua mata rantai yang terlibat didalamnya dapat berputar dengan baik. (Berli di Yogya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar