Saya menulis artikel ini karena inspirasi dari Pak Ali, pada saat santai dan ngobrol ringan. Dari pembicaraan ringan tersebut saya seperti mendapatkan pecerahan tiba2. Suatu hal yang sepertinya luput dari kita sebagai peternak.
Yang paling menarik adalah ketika beliau membahas perihal peternak yang kadang mengeluh dan membandingkan perihal selisih harga bibit dari supplier dan akhirnya lebih baik tidak jadi chick-in karena selisih harga yang kecil.
Coba kita lihat lebih luas, tiap supplier pasti mempunyai kebijakan sendiri, selama harga tersebut masih masuk akal apalagi diimbangi jaminan kualitas mutu, bukankan malah menjadi kerugian peternak sendiri apabila cuma selisih 100-200 perak tetapi mendapatkan bibit yang jelek, pertumbuhan kerdil? Kenapa fokus di bibit saja? Bukankan masih ada banyak cara